Kamis, 03 Januari 2013

HATI PEDULI ATAU MATI ?

Selangkah kita berjalan keluar rumah, tidak pernah berharap bertemu atau melihat sesama atau orang lain menderita, kekurangan, terlantar. Kenyataan yang kita hadapi adalah hal yang rutin kita jumpai setiap kita melakukan perjalanan dimanapun juga. Dikota maupun di desa banyak saudara-saudara kita masih perlu uluran tangan kita untuk dapat berdiri tegak atau setidahnya perut tidak keroncongan karena lapar.

Bersyukur kita tinggal di Indonesia yang nota bene merupakan negara yang agamis dan beriman teguh dengan keyakinan masing-masing. Semua hidup rukun saling mengasihi dan bebas melakukan ibadat dimanapun berada. Andai ada satu kejadian yang meresahkan antar umat beriman itu hanya provokasi segelintir oknum dari sekian ratus juta jiwa penduduk di Indonesia. Nilai kerukunan antar umat beriman masih 95. . .dan memang tidak ada yang sempurna bukan ?

Kita memelihara hati kita masing-masing untuk sehat dan merasa tenang dan damai. Apa yang telah kita lakukan pada saudara kita yang menderita kita mendapat hadiah dari Tuhan sebuah rasa yang ajaib yang kita beri nama kepuasan batin yang mendamaikan atau rasa nyaman tenang dan apapun kata yang kita ungkapan easanya masih belum pas. Sehingga kita akan menjadi sehat jiwa kita bila kita bisa peduli8 pada sesama. Pertanyaan yang muncul pada diri kita, bila kita tak kekurangan satu apapun namun kita tidak bahagia, apakan hati kita . . .jiwa kita disebut mati ? Galau ? Gersang ? dan kata apa lagi yang kita tuliskan tidak akan pas untuk rasa yang tidak nyaman itu.

Menyadari hal itu semua, lalu kita pilih pelihara hati dengan peduli atau membiarkan hati kita mati dengan menutup diri dengan pembatas teralis agar tak tersentuh. . .tak terusik . . .tak terganggu oleh saudara kita yang menderita ? Padahal untuk peduli telah diajarkan oleh seorang janda miskin yang memberikan persembahan sekeping uang perak miliknya dan hanya satu-satunya yang dimiliki untuk hidupnya satu hari itu. Kita bisa berikan semampu kita. . .dan yang kita punya. . .bukan memberikan dari yang kita tidak memilikinya. . .apa susahnya coba ? Tuhan meminta kita lakukan yang kita bisa dan yang kita punya.

PELIHARA HATI DENGAN PEDULI PADA SESAMA MAKA HATI KITA TAK KAN PERNAH MATI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar