Kamis, 03 Januari 2013

SEJAK KAPAN  MASALAH GENDER ?
Pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller ( 1968 ) Untuk memisahkan pencirian manusia yang didasarkan pada definisi bersifat sosial budaya dengan ciri-ciri fisik biologis. Dalam Ilmu Sosial orang yang sangat berjasa dalam mengembangkan istilah dan pengertian gender adalah Ann Oakley ( 1972 ) yang mengartikan gender sebagai konstruksi sosial atau atribut yang dikenakan pada manusia yang dibangun oleh kebudayaan.

Sebelum kita bahas tentang perbedaan keadilan dan kesetaraan gender kita pahami dahulu tahap-tahap perkembangan manusia dari lahir hingga dewasa ( tua )

Tahap-tahap perkembangan pada manusia :

  • MASA ANAK /  PRA SEKOLAH
  •  Belajar memakan makanan padat
  •  Belajar berjalan
  • Belajar berbicara
  • Belajar mengendalikan pembuangan kotoran
  • Belajar tentang perbedaan seks
  • Belajar mempersiapkan diri untuk membaca
  • Belajar membedakan benar salah
  • Mulai mengembangkan hati nurani
  • Mulai membedakan antara berguna dan tidak berguna
  • MASA ANAK USIA SEKOLAH
  • Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
  • Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
  • Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita yang tepat
  • Mengembangkan ketrampilan dasar untuk membaca dan menulis serta menghitung
  • Mengembangkan pengertian-pengertian dasar dalam kehidupan sehari - hari 
  • Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata nilai
  • MASA REMAJA
  • Mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita
  • Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita
  • Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
  • Mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab
  • Mempersiapkan karier ke masa depan
  • Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
  • Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangan idiologi
  • MASA DEWASA
  • Mulai bekerja, mengembangkan karier
  • Memilih pasangan hidup
  • Belajar hidup dengan pasangannya dan mulai membina keluarga
  • Mengasuh anak dan bertanggung jawab dalam pendidikan anak
  • Mengelola rumah tangga 
  • Bertanggung jawab secara sosial sebagai warga negara
  • Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
  • Menyesuaikan diri dengan usia yang lebih tua
  • Mencapai dan mempertahankan prestasi
  • Menyesuaikan dengan perubahan-perubahan fisiologis
  • MASA TUA
  • Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
  • Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga
  • Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
  • Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia
  • Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes
  • PADA LAKI-LAKI:
  • Memiliki dorongan seksual yang kuat
  • Seks dialami sebagai suatu yang menyenangkan dan menarik
  • Gelombang seksual laki-laki pada umumnya relatif tetap sepanjang waktu
  • Dalam proses menjadi dewasa harus belajar menem- patkan seks secara wajar  dalam seluruh hidupnya terintergrasi dengan cinta dan tanggung jawab
  • Alat seks merupakan salah satu dari seluruh alat tubuh 
  • Terhadap wanita ditanamkan sikap hormat & pengertian 
  • Harus memahami dorongan seks wanita dan perlu tenggang rasa  
  • PADA WANITA :
  • Irama kehidupan seks wanita sangat bergelombang
  • Gelombang tinggi terjadi pada pertengahan ovulasi
  • Gelombang yg tidak stabil inilah yang mendorong wanita cenderung ingin hidup tenang, damai, aman, terlindungi, perlu pengertian, kelembutan dari pria.
  • Kepuasan seksual wanita sangat erat kaitannya dengan kehidupan perasaannya
  • Kepuasan wanita apabila penderitaan, pelayanan, dan pengorbanannya diterima dan dimengerti pasangannya.

  • STEREOTIPE ( PELABELAN NEGATIP ) :
  • Perempuan dianggap sebagai pengangguran ( konco wingking / orang belakang yang hanya tahu tentang dapur, sumur, kasur, macak, masak dan manak / melahirkan )
  • Laki-laki sebagai tulangpunggung keluarga, apapun kondisinya bila tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga dicap sebagai tidak bertanggungjawab

  • KESETARAAN GENDER
  • Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi kegiatan politik, hukum. ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertahanan dan keamanan nasional ( HANKAMNAS ) serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan.

  • KEADILAN GENDER :
  • Suatu perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki, perbedaan biologis tidak bisa dijadikan dasar untuk terjadinya diskriminasi hak sosial, budaya, hukum, politik terhadap satu jenis kelamin tertentu.
  • Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar