Rabu, 09 Januari 2013


TUHAN   TAK  PERNAH  TINGGALKAN  KITA
( SHARING  IMAN  OLEH  : KEL. DAMIANA  KUSTANTO )

Suka  duka  terjadi pada setiap keluarga.
Apapun yang terjadi di dalam keluarga, senang atau tidak senang  tergantung bagaimana kita menyikapi dan menerimanya. Bila mendapatkan keberhasilan atau keberuntungan kita pantas bersuka cita dan bersyukur pada Tuhan atas karunia-Nya. Saat gagal atau ada masalah dalam keluarga, misalnya ada anggota keluarga yang sakit atau bersedih karena sesuatu hal, kita pun dapat bersyukur dan berterima kasih dipercaya Tuhan untuk saling peduli dan saling mengasihi serta dimampukan mengatasi masalah ringan atau masalah besar. Kasih Tuhan melimpah untuk setiap umatnya kapanpun juga tiada henti-hentinya bagai air mengalir. Semua indah pada waktunya Tuhan berikan pada kita yang percaya pada-Nya.

Ambil makna positip dari setiap kejadian
Rutinitas hidup kita setiap hari dapat lebih menyenangkan dan bersemangat bila kita mampu mengemas acara atau kegiatan yang menarik dengan perencanaan yang matang setiap hari.  Perlu kreativitas setiap anggota keluarga dan perlu digali atau dipacu dengan semangat kasih dalam  iman katolik, agar membentuk keluarga kristiani sejati. Sepertinya terlalu formal bagi beberapa orang yang melihat secara sepintas, padahal sangat penting bila dalam setiap hari ada perencanaan matang dalam keluarga, misalnya diluar pekerjaan rutin atau resmi yang tidak boleh tidak dilakukan ( Sekolah bagi anak dan bekerja bagi orang tua ) ada hal yang perlu dibicarakan diantaranya :
-          makanan apa yang perlu disajikan.
-          ada tidaknya kegiatan keluar untuk masyarakat atau gereja
-          perlu rekreasi bersama atau tidak
-          evaluasi atau rekoleksi keluarga ( bisa dilakukan setiap doa malam bersama atau setiap akhir pekan atau setiap rekreasi keluarga).
Aktivitas ini dapat dilakukan secara santai sambil ngobrol atau sambil makan-makan. Dan sebaiknya selalu ditinjau dari segi positipnya dari setiap kejadian, meski harus membenahi hal yang tidak baik untuk menjadikan baik dan benar. Semua anggota keluarga akan legowo untuk mendapatkan masukan atau kritikan bila memang melakukan hal-hal yang kurang baik karena pembicaraannya secara santai atau bahkan seperti bercanda / saling ejek ringan yang tidak menyakitkan.

Tuhan ada di setiap tarikan napas kita
Sesungguhnya Tuhan tidak pernah tinggalkan siapapun juga, meski dalam derita yang paling dalam atau dalam jurang dosa. Tuhan selalu ulurkan tangan dan menanti setiap hamba-Nya untuk kembali pada pelukan kasih Tuhan. Bila duka yang terlalu dalam kita rasakan, anggaplah itu hukuman atas kesalahan kita yang tidak mendengar bisikan Tuhan. Diam sejenak dan sadari diri akan kesalahan dan mohon ampun pada Tuhan, dengan tulus hati untuk tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, maka kasih Tuhan akan mengalir dan mengusir keresahan hati dan kasih Tuhan hidup kembali pada diri kita. Rasa damai yang kita idam-idamkan akan muncul kembali. Jangan pernah khawatir karena pertolongan Tuhan akan segera datang kapanpun kita berseru pada-Nya. Tuhan tidak pernah terlambat untuk menolong kita, namun kita sering terlambat menyadari dosa kita dan terlambat bertobat untuk mohon pertolongan Tuhan.

Bersandar hanya pada Tuhan
Bila Tuhan ada pada kita tak seorangpun mampu kalahkan kita. Bila Tuhan ada pada kita, maka kita akan sehat jiwa dan raga. Bila Tuhan ada pada kita kita mampu atasi segalanya. Bila Tuhan ada pada kita, maka semuanya menjadi mudah dan tak seorangpun terkecewakan. Segala sesuatunya kita serahkan pada Tuhan yang empunya hidup dan mati kita. Bersandar hanya pada Tuhan akan mendapatkan damai abadi, yaitu bahagia sekarang dan di akhir nanti.

Tuhan hentikan badai dalam rumah tangga siapapun juga
Satu hal pernah terjadi di dalam keluargaku dan mungkin juga terjadai pada keluarga yang lain. Kala itu hari Selasa pagi tanggal 3 November 2009. Suamiku terkena stroke, anakku yang besar sedang ujian Semester 6 dan anakku yang kecil sedang ulangan kenaikan kelas ( UKK ) Aku terbiasa berseru pada Tuhan, maka aku tetap tegar. Anakku yang sedang ujian semester saat itu tidak aku kabari dengan harapan tidak mengganggu ujiannya dan anakku yang akan ulangan kenaikan kelas tetap aku suruh berangkat ke sekolah. Aku sendiri mencoba atasi sendiri dengan sabar dan mencoba tersenyum, walau hati terasa ada 1001 rasa tidak enak berkecamuk. Aku berdoa dan berdoa, dan Tuhan mengirimkan penolong dengan cepat. Ada umat lingkungan yang mengantar ke Rumah Sakit, Dokter saraf sudah ada dan siap memeriksa,  walau aku datang tepat jam 08.00 ( biasanya dokter spesialis tidak pernah datang sepagi itu ). Aku tidak tahu apa jadinya bila Tuhan datang terlambat menolong aku. Stroke bukan masalah sepele dan tidak bisa terlambat untuk mendapatkan pertolongan. Keterlambatan akan mengakibatkan pendarahan otak yang mampu menghentikan segala aktivitas tubuh. Tuhan yang membantu semua itu. Tuhan yang memberikan kekuatan padaku. Tuhan yang memfasilitasi untuk atasi semuanya. Tuhan yang hentikan badai dalam hidupku dan aku percaya, badai pasti berlalu. Terima kasih Tuhan . . .terima kasih atas hadiah yang luar biasa dalam keluargaku. Walau semua orang mengatakan perhatian dan kasih sayang keluarga sangat dominan untuk penyembuhan sakit apapun yang terjadi pada keluarga. Aku tetrap percaya, Tuhan yang hadir sendiri dan memberi pertolongan untuk keluargaku dan Tuhan luputkan keluargaku dari kehancuran dan derita. Tuhan tetap nyalakan pelita hidup dalam keluargaku. Semoga pelita ini mampu menerangi sesama dan menjadi terang iman bagi umat disekitar keluargaku.

Ucap syukur pada Tuhan
Dengan karunia Tuhan yang kami terima dalam keluarga kami, ucap syukur kami panjatkan pada Tuhan dengan beraneka macam. Diantaranya :
-          Bertobat / kembali ke jalan Tuhan atas segala dosa dan kekurangan
-          Makin peduli pada sesama
-          Makin giat dalam pelayanan hidup menggereja
-          Makin bekerja dengan baik formal maupun tidak formal
-          Dapat menjadi saksi iman
-          Ibadat syukur bersama umat lingkungan
Semoga sharing iman dari keluarga Damiana Kustanto, keluargaku yang sangat aku cintai dan aku jaga selalu untuk tetap utuh dalam iman katolik ini, siapaun yang membaca dapat mengambil hikmah atau hal positipnya. Dan bila ada salah kata atau hal-hal yang bersifat kurang baik, kami mohon maaf. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Damai Kristus . . . dan salam kasih dari kami sekeluarga . . .
Yohanes Kustanto ( Pak Tanto )
Damiana Dwi Tanti ( Bu Dami )
Florensia Dwinta Parmeska ( Inta )
Theodorin Hanna Vebrita ( Orin )

1 komentar:

  1. Halo mama ku yang cantik dan hebat dan sekarang sudah menjadi eyang uti dari cucu ganteng hehehe.
    Mama selalu mengajarkan untuk menjadi anak yang berguna dimanapun berada. (di Lingkungan tempat tinggal, Gereja, keluarga maupun kantor)
    Dan mama selalu mencontohkan untuk hidup sederhana tapi bahagia. ^_^
    Tuhan Melindungi Mama Senantiasa. Amin.

    BalasHapus