Jumat, 11 Januari 2013

P L H ( PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP )

Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di sekolah bukan sekedar mempekerjakan siswa untuk memanfaatkan barang-barang bekas atau sekedar tanam-menanam disekolah, tetapi jauh lebih diutamakan pada kepedulian seluruh komponen sekolah untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dengan membangun sikap cinta lingkungan dan generasi penerus nantinya menjadi terbiasa berbudaya lingkungan. Yang dimaksud pembelajaran disini adalah mencakup segala proses yang terjadi di sekitar kehidupan orang-orang di suatu tempat atau lingkungan tertentu, terlebih untuk peserta didik di sekitar lingkungan sekolah itu sendiri. 

Nilai-nilai  kehidupan, semuanya penting dan berimbang untuk mendapat perhatian. Yang perlu diperbaiki untuk kedepannya agar lebih baik khususnya nilai ilmiah ( koqnitif ) misalnya dalam memahami macam-macam ketimpangan atau penyimpangan tentang kegiatan para pendidik dan peserta didik di dalam lingkungan hidup, norma-norma kejujuran saat ini sudah mulai luntur dan jauh dari harapan tujuan pendidikan nasional. Adanya pembocoran soal, kecurangan peserta ujian memakai joki atau pengganti peserta, penjualan kunci jawaban dan lain-lain, ini semua hendaknya setiap insan yang tahu dan paham ketidak benarannya, segeralah ingatkan atau hentikan agar tidak menjamur.

Dari segi sosial ekonomi, banyak anak-anak kecil bergelantungan di bus atau angkot untuk meminta-minta dengan modal bernyanyi yang tidak pas untuk seusianya, maka perlu pembinaan untuk anak dengan memberi bekal  nilai seni daerah atau pengenalan lagu-lagu daerah yang ringan indah dan mudah dipahami. Penerapan sistem pengenalan seni daerah sendiri dan menyanyikan sendiri serta mencoba membuat lagu sederhana yang dapat dinyanyikan oleh orang lain dan banyak orang akan bangkitkan kebanggaan akan seni budaya daerah sendiri dan pengembangan kesenian yang pantas dan bermakna serta bermoral. Bukan lagu-lagu frustasi atau putus asa yang ditampilkan serta dinyanyika oleh anak yang belum waktunya untuk menyanyikan lagu macam itu, melainkan mulai membiasakan menyanyikan lagu sendiri dengan misi hidup baik dan pasti.

Nilai afektif atau sikap dapat ditampilkan atau diperagakan sikap-sikap tradisi dari berbagai daerah yang perlu saling menghargai dan saling mencintai norma daerah satu dengan daerah lain yang begitu beranekaragam. Senyum, sapa dan salam sudah dihimbau sedari dulu kala, namun penerapan masih jauh dari harapan. Sopan santun dan budaya terima kasih serta minta maaf sudah jarang terdengar. Betapa sulitnya mensyukuri atar nikmat kasih sayang dari sesama yang merupakan anugerah dari Tuhan akan sahabat dan keluarga yang ramah dan harmonis. Segala sesuatu yang mestinya patut disyukuri, dianggapnya hal biasa yang sepintas seperti tidak ada kejadian apapun. Penerapan norma-norma susila sebaiknya dalam setiap proses pembelajaran selalu diingatlka pada anak-anak dan dengan contoh sikap dan penampilan para pendidik yang lebih dahulu disiplin serta penuh kasih menyapa dan membimbing serta mendidik anak-anak dengan benar, niscaya harapan kepedulian dan membiasakan diri dalam hidup pada lingkungan yang berbudaya atau terbiasa berbudaya ligkungan sehat, bersih indah rapi damai aman dan nyaman sebagai idaman setiap insan. 

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MENGARAH PADA PENGEMBANGAN  PRIBADI UNTUK TERBIASA HIDUP BERBUDAYA LINGKUNGAN DAN BERANI BERUBAH UNTUK MENUJU LEBIH BAIK DARI SUDUT PANDANG SELURUH NILAI-NILAI KEHIDUPAN.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar