Menyetir mobil . . .
Mengendarai mobil itu perlu ketrampilan khusus dan ketrampilan itu dapat dimiliki setiap orang
dengan cara berlatih terus menerus seperti belajar tiada batas umur ( long life education ).
Banyak remaja masa kini, mulai merasa nyaman dalam pergaulan dan lebih
percaya diri dalam banyak aktivitas bila bisa membawa atau mengendarai mobil
sendiri. Meski mobil teman atau pinjam saudara,
para remaja memberanikan diri mengendarai mobil dijalan raya dengan
jarak tempuh yang sangat jauh ( keluar kota ) terkadang tanpa SIM karena memang
belum waktunya untuk memiliki atau belum cukup umur. Melalui pendidikan dalam
keluarga atau kursus setir mobil maupun melalui pendidikan formal disekolah,
sebaiknya para remaja diberi arahan akan pentingnya memahami banyak hal sebelum
berkendara di jalan raya. Penegasan pada para remaja untuk memahami rambu-rambu
lalu lintas dan hanya remaja yang cukup
umur ( 17 tahun keatas ) yang diperkenankan membuat SIM dengan ujian trampil
menyetir secara resmi di POLRES setempat. Sebenarnya para remaja tidak harus
memaksakan diri dengan mengendarai mobil bila belum trampil menyetir, apa lagi
yang dikendarai mobil orang lain yang pastinya akan beresiko lebih berat bila
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bila
remaja yang karena sesuatu hal demi lancarnya dalam belajar atau
bekerja, sementara mobil ada, cukup umur dan memiliki SIM serta ketrampilan
menyetir mobil tak disangsikan lagi tidak ada salahnya bila menyetir, karena
kemandirian dalam memfasilitasi diri atau mengurangi ketergantungan pada orang
lain adalah hal baik.
Berkendara sangat banyak manfaatnya, yang utama adalah kelancaran dalam
transportasi atau mempermudah dalam bepergian. Transportasi lancar akan
mendukung aneka aktivitas dan aktivitas lancar akan membantu mensejahterakan
diri sendiri dan orang lain tentunya. Ketrampilan berkendara dapat digunakan
juga untuk mencari nafkah dengan menjadi SOPIR, atau dapat juga untuk bersosial
di dalam hidup bermasyarakat bila orang lain
perlu bantuan untuk menyetir serta dapat juga sebagai nilai tambah dalam diri (
prestise ) bila bepergian menyetir sendiri dan mobil pribadi pula, seperti
idaman setiap orang khususnya para remaja.
Untuk para remaja sebaiknya tidak usah bergaya yang hanya berakibat
membahayakan diri sendiri dengan berkendara yang tanpa membekali diri dengan
ketrampilan yang semestinya. Percaya diri dapat diisi dengan tingkatkan belajar
dan raih prestasi untuk masa depan yang pasti dan perbanyak berbuat baik pada
sesama. Tiba saatnya nanti pasti dapat meraih cita-cita yang dapat
mensejahterakan diri sendiri, keluarga dan sesama. Remaja yang baik dan beriman
tentunya tidak mudah ikut-ikutan sekelompok kecil remaja yang mendapat
fasilitas luas dari orang tuanya tapi sangat minim kasih sayang. Sebagai
kompensasi untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang itu, mereka berkendara dengan
cara semaunya tanpa taat aturan lalulintas. Mereka sangat puas bila bebas dari
kejaran Polisi dan kepuasan itu akan selalu dicarinya dijalan raya dengan cara
ugal-ugalan yang membahayakan jiwanya. Berbahagialan para remaja yang
sederhana, walau tidak membawa mobil namun berhati mulia, masa depan cerah,
disayang teman dan hidup aman nyaman serta diterima masyarakat luas dimanapun
berada. Bila tiba saatnya nanti sudah bekerja dan Tuhan beri kemampuan untuk
memiliki mobil, sebaiknya berkendara dengan cara santun di jalan dan sopan
dengan sesama. Remaja adalah generasi penerus bangsa, sebaiknya bertumbuh dan
berkembanglah menjadi tunas bangsa yang dapat menjunjung tinggi nama baik
bangsa dan negara. Selamat dan sukses untukmu para remaja, masa depan bangsa
ini ada di pundakmu PARA REMAJA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar