Minggu, 06 Januari 2013


Menyetir mobil . . .

Mengendarai mobil itu perlu ketrampilan khusus dan  ketrampilan itu dapat dimiliki setiap orang dengan cara berlatih terus menerus seperti belajar tiada batas umur  ( long life education ).
Banyak remaja masa kini, mulai merasa nyaman dalam pergaulan dan lebih percaya diri dalam banyak aktivitas bila bisa membawa atau mengendarai mobil sendiri. Meski mobil teman atau pinjam saudara,  para remaja memberanikan diri mengendarai mobil dijalan raya dengan jarak tempuh yang sangat jauh ( keluar kota ) terkadang tanpa SIM karena memang belum waktunya untuk memiliki atau belum cukup umur. Melalui pendidikan dalam keluarga atau kursus setir mobil maupun melalui pendidikan formal disekolah, sebaiknya para remaja diberi arahan akan pentingnya memahami banyak hal sebelum berkendara di jalan raya. Penegasan pada para remaja untuk memahami rambu-rambu lalu lintas dan  hanya remaja yang cukup umur ( 17 tahun keatas ) yang diperkenankan membuat SIM dengan ujian trampil menyetir secara resmi di POLRES setempat. Sebenarnya para remaja tidak harus memaksakan diri dengan mengendarai mobil bila belum trampil menyetir, apa lagi yang dikendarai mobil orang lain yang pastinya akan beresiko lebih berat bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bila  remaja yang karena sesuatu hal demi lancarnya dalam belajar atau bekerja, sementara mobil ada, cukup umur dan memiliki SIM serta ketrampilan menyetir mobil tak disangsikan lagi tidak ada salahnya bila menyetir, karena kemandirian dalam memfasilitasi diri atau mengurangi ketergantungan pada orang lain adalah hal baik.

Berkendara sangat banyak manfaatnya, yang utama adalah kelancaran dalam transportasi atau mempermudah dalam bepergian. Transportasi lancar akan mendukung aneka aktivitas dan aktivitas lancar akan membantu mensejahterakan diri sendiri dan orang lain tentunya. Ketrampilan berkendara dapat digunakan juga untuk mencari nafkah dengan menjadi SOPIR, atau dapat juga untuk bersosial di dalam hidup bermasyarakat  bila orang lain perlu bantuan untuk menyetir serta dapat juga sebagai nilai tambah dalam diri ( prestise ) bila bepergian menyetir sendiri dan mobil pribadi pula, seperti idaman setiap orang khususnya para remaja.

Untuk para remaja sebaiknya tidak usah bergaya yang hanya berakibat membahayakan diri sendiri dengan berkendara yang tanpa membekali diri dengan ketrampilan yang semestinya. Percaya diri dapat diisi dengan tingkatkan belajar dan raih prestasi untuk masa depan yang pasti dan perbanyak berbuat baik pada sesama. Tiba saatnya nanti pasti dapat meraih cita-cita yang dapat mensejahterakan diri sendiri, keluarga dan sesama. Remaja yang baik dan beriman tentunya tidak mudah ikut-ikutan sekelompok kecil remaja yang mendapat fasilitas luas dari orang tuanya tapi sangat minim kasih sayang. Sebagai kompensasi untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang itu, mereka berkendara dengan cara semaunya tanpa taat aturan lalulintas. Mereka sangat puas bila bebas dari kejaran Polisi dan kepuasan itu akan selalu dicarinya dijalan raya dengan cara ugal-ugalan yang membahayakan jiwanya. Berbahagialan para remaja yang sederhana, walau tidak membawa mobil namun berhati mulia, masa depan cerah, disayang teman dan hidup aman nyaman serta diterima masyarakat luas dimanapun berada. Bila tiba saatnya nanti sudah bekerja dan Tuhan beri kemampuan untuk memiliki mobil, sebaiknya berkendara dengan cara santun di jalan dan sopan dengan sesama. Remaja adalah generasi penerus bangsa, sebaiknya bertumbuh dan berkembanglah menjadi tunas bangsa yang dapat menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara. Selamat dan sukses untukmu para remaja, masa depan bangsa ini ada di pundakmu PARA REMAJA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar